Faktor Penyebab Terjadinya Keguguran Kandungan
Apa itu keguguran
kandungan ? Keguguran kandungan adalah keluarnya janin dari dalam kandungan
secara prematur karena sebab-sebab tertentu pada awal usia kehamilan, biasanya sebelum
janin berusia 20 minggu. Keguguran bayi dari dalam kandungan ini sangat
ditakuti para ibu hamil. Mereka akan menjaga kehamilannya dengan sebaik mungkin
agar tidak terjadi keguguran. Maklum, usia kehamilan pada 20 minggu pertama merupakan
usia yang paling krusial bagi para ibu
hamil.
Penyebab terjadinya
keguguran kandungan ada dua. Pertama,
karena faktor internal dan kedua karena
faktor eksternal. Disebut faktor internal jika penyebabnya berasal dari kondisi
janin itu sendiri, misalnya karena kelainan kromosom. Dan disebut faktor eksternal
jika penyebabnya berasal dari kondisi calon ibu. Tulisan ini terutama berkaitan
dengan penyebab keguguran dari faktor eksternal.
Sudah bukan rahasia lagi jika usia awal kehamilan sangat
berisiko bagi terjadinya keguguran kandungan. Usia dibawah 3 bulan adalah yang
paling rentan. Sekitar 70 % keguguran kandungan terjadi pada usia kehamilan
dibawah 12 minggu atau 3 bulan ini. Para ibu hamil akan (disarankan untuk)
sangat berhati-hati dalam menjaga kehamilan mereka. Dan ruang tunggu dokter
kandungan pun rata-rata dipenuhi ibu-ibu hamil pada usia kehamilan ini. Mereka
datang untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya.
Jika terjadi keguguran, maka akibat keguguran kandungan itu terutama dirasakan oleh para ibu
hamil yang sudah sejak lama ingin
punya anak. Mereka lebih tertekan secara mental dan psikologis dibandingkan
dengan pasangan yang baru menikah. Tekanan makin bertambah jika yang terjadi
adalah keguguran berulang, yaitu keguguran kandungan sebanyak 3 kali atau lebih
secara berurutan.
Faktor penyebab keguguran
Untuk mencegah terjadinya keguguran harus diketahui dahulu
penyebabnya. Dari sisi eksternal ada tiga faktor
penyebab keguguran yang penting untuk diperhatikan.
1.
Kondisi
rahim. Kondisi rahim seorang calon ibu berbeda-beda. Ada yang rahimnya kuat
dan ada pula yang rahimnya lemah. Pada sisi lain perkembangan janin semakin
hari semakin naik bobotnya. Rahim yang lemah tidak mampu menahan bobot janin sehingga
kemudian keluar dan terjadilah keguguran. Jika terjadi keguguran seperti ini biasanya
usia kehamilan hanya sampai trimester ke-1.
2.
Kesehatan
ibu pada umumnya. Calon ibu yang sehat relatif tidak bermasalah dengan
kandungannya, sedangkan calon ibu yang sakit rentan terhadap keguguran. Gangguan
kesehatan pada ibu hamil misalnya karena lemahnya sistem imunitas, infeksi
kronis, penyakit berat seperti diabetes, gangguan pada sistem hormonal, dan
sebab lain seperti virus hepatitis dan TORCH. TORCH adalah singkatan dari toxoplasma, rubella, cytomegalovirus and
herpes.
3.
Pola
hidup tidak sehat. Misalnya suka merokok, minum alkohol, obat-obatan,
radiasi dan polusi, kurang istirahat, dan lain-lain.
(Jika melihat wanita hamil tapi masih
merokok, saya suka geleng-geleng kepala. “Gila bener orang ini”, batin saya,
“wanita, hamil, tapi masih merokok ?!”. Padahal kita semua tau bahwa pada
bungkus kemasan rokok tertera sangat jelas tulisan “Merokok bisa menimbulkan serangan jantung,
impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Apa mereka tidak baca tulisan itu
dan tidak tau jika kelakuannya itu bisa menyebabkan keguguran bayi yang
dikandungnya ?)
Gejala awal keguguran
Keguguran kandungan biasanya didahului oleh beberapa gejala.
Pada umumnya gejala awal keguguran adalah
sebagai berikut :
Itulah tiga faktor penyebab keguguran dan tiga gejala awal keguguran. Pertanyaannya adalah, siapa saja wanita yang rentan terhadap terjadinya keguguran ? Jawabnya, wanita yang rawan keguguran adalah yang hamil diatas 35 tahun, atau wanita yang pernah mengalami keguguran berulang. Umumnya semakin bertambah usia akan semakin rentan terhadap terjadinya keguguran.
Secara umum ibu hamil perlu merawat dan menjaga kehamilannya dengan memperhatikan pola makan dan minum, cukup istirahat dan cukup berolahraga (secara terbatas) sesuai anjuran dokter. Salah satu buku yang mengulas dengan cukup mendalam tentang bagaimana cara merawat dan menjaga kehamilan dari awal usia kehamilan sampai saat melahirkan adalah buku karangan Dr. Riyani Limoa, SpOG. Beliau adalah seorang dokter spesialis kandungan yang menulis buku tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki. Silakan klik disini.
1.
Pendarahan (bleeding).
Dari pendarahan ringan seperti keluarnya bercak darah sampai pendarahan
hebat.
2.
Kejang pada otot perut.
3.
Sakit pada bagian bawah perut.
Intinya, jika ibu hamil menemukan gejala awal keguguran
seperti diatas, atau tanda-tanda lain yang mencurigakan, segera hubungi dokter
atau petugas medis terdekat.
Itulah tiga faktor penyebab keguguran dan tiga gejala awal keguguran. Pertanyaannya adalah, siapa saja wanita yang rentan terhadap terjadinya keguguran ? Jawabnya, wanita yang rawan keguguran adalah yang hamil diatas 35 tahun, atau wanita yang pernah mengalami keguguran berulang. Umumnya semakin bertambah usia akan semakin rentan terhadap terjadinya keguguran.
Menjaga kesehatan agar tidak terjadi keguguran
Menjaga kesehatan selama kehamilan adalah salah satu kunci agar tidak terjadi keguguran kandungan. Kunjungi dokter Anda secara periodik untuk memeriksakan kesehatan maupun kondisi kehamilan. Ikuti saran dokter tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.Secara umum ibu hamil perlu merawat dan menjaga kehamilannya dengan memperhatikan pola makan dan minum, cukup istirahat dan cukup berolahraga (secara terbatas) sesuai anjuran dokter. Salah satu buku yang mengulas dengan cukup mendalam tentang bagaimana cara merawat dan menjaga kehamilan dari awal usia kehamilan sampai saat melahirkan adalah buku karangan Dr. Riyani Limoa, SpOG. Beliau adalah seorang dokter spesialis kandungan yang menulis buku tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki. Silakan klik disini.
Akhirnya, merencanakan kehamilan yang sehat, baik secara
fisik maupun mental, sangat dianjurkan agar kita semua terhindar dari
keguguran. Bagaimanapun keguguran kandungan adalah peristiwa pahit yang
mestinya tidak boleh terjadi.